TERKINI: Selamat datang di website resmi MTs Negeri 13 Tasikmalaya| Alamat : Kp. Cilangkap Rt. 003 Rw. 001, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat | Tlp. 08112112248 | Kode POS : 46185 | Email : mtsnsetiawangi@gmail.com | Website: www.mtsn13tasikmalaya.sch.id

CARI TULISAN


PENGUMUMAN TERBARU

Peluncuran Website Baru MTsN 13 Tasikmalaya: Menyambut Era Digitalisasi Pendidikan!

(30/04/2024) Selamat datang, seluruh warga MTsN 13 Tasikmalaya! Kami dengan bangga mengumumkan peluncuran resmi website baru sekolah kami yang bertujuan untuk ...

UBAH BAHASA


JADWAL KEGIATAN


Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT)

Tgl. 27/05/2024 | Pukul 12:00 am
s/d. 01/06/2024 | Pukul 12:00 am

Tempat: MTsN 13 Tasikmalaya

LOGIN FORM



Lupa Password? | Register »

POLLING SINGKAT

BERITA & ARTIKEL


Pembelajaran Berbasis Pembentukan Karakter: Mengatasi Tantangan Era Media Sosial

Diupdate Tgl. 05/08/2024 | Karya Guru | Administrator | Dilihat 184x

Oleh: Agus Nana Nuryana, M.M.Pd.*

Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari peserta didik. Informasi yang disajikan tanpa batasan seringkali menjadi "guru" bagi mereka, menggantikan peran pendidikan formal dalam membentuk karakter. Sayangnya, tidak semua informasi yang tersedia di media sosial memiliki nilai edukatif yang positif.

Sebaliknya, banyak konten yang justru merusak dan menjauhkan peserta didik  dari nilai-nilai moral yang seharusnya mereka pelajari. Oleh karena itu, sangat penting bagi institusi pendidikan untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran yang berbasis pada pembentukan karakter baik.

Karakter yang baik adalah fondasi bagi perkembangan pribadi yang sehat dan masyarakat yang harmonis. Karakter mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, empati, disiplin, dan rasa hormat. Pembelajaran berbasis karakter tidak hanya fokus pada peningkatan kemampuan kognitif peserta didik, tetapi juga pada pengembangan aspek emosional dan sosial mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pembelajaran berbasis pembentukan karakter sangat penting:

1. Membentuk pribadi yang utuh: Pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk pribadi yang utuh. Peserta didik dengan karakter yang baik akan mampu menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik, memiliki hubungan yang sehat, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat orang yang berkarakter baik cenderung lebih dibutuhkan daripada orang yang pintar di bidang akademik. Mereka akan sangat mudah bergaul dan berhubungan dengan berbagai lapisan masyarakat, keberadaannya sangat dibutuhkan ketika ada kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan mereka selalu diandalkan.

2. Kesiapan untuk dunia kerja: Dunia kerja saat ini tidak hanya menuntut keterampilan teknis, tetapi juga keterampilan interpersonal. Perusahaan mencari individu yang jujur, dapat diandalkan, dan mampu bekerja dalam tim. Pembelajaran berbasis karakter membantu mempersiapkan peserta didik untuk memenuhi tuntutan ini.

Karakter menjadi penilaian utama yang dilakukan oleh perusahaan. Mereka sangat membutuhkan orang-orang yang memiliki attitude yang baik disbanding orang-orang yang pintar secara akademik. Ijazah dengan nilai angka yang tinggi seolah tidak dibutuhkan, karena perilaku tidak bisa dinilai dengan angka-angka.

3. Mencegah masalah sosial: Banyak masalah sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan kekerasan dapat dicegah dengan pendidikan karakter yang kuat. Peserta didik yang memiliki nilai moral yang baik cenderung menjauhi perilaku negatif dan berkontribusi positif bagi lingkungan mereka.

Media sosial telah membawa perubahan besar dalam cara peserta didik  mengakses informasi dan berinteraksi dengan dunia. Meskipun memiliki banyak manfaat, media sosial juga membawa tantangan besar dalam pembentukan karakter peserta didik. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi:

1. Informasi tanpa batasan: Media sosial menyajikan informasi tanpa batasan, yang seringkali tidak disaring dan tidak diverifikasi. Peserta didik dapat dengan mudah terpapar pada konten negatif seperti kekerasan, pornografi, dan berita palsu yang dapat merusak karakter mereka.

2. Pengaruh selebriti dan influencer: Banyak peserta didik mengidolakan selebriti dan influencer yang tidak selalu memberikan contoh perilaku yang baik. Mereka seringkali mengikuti gaya hidup dan nilai-nilai yang dipromosikan oleh figur-figur ini tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap karakter mereka.

3. Cyberbullying dan tekanan sosial: Media sosial juga menjadi tempat terjadinya cyberbullying, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan sosial peserta didik. Selain itu, tekanan untuk mengikuti tren dan mendapatkan pengakuan dari teman sebaya dapat mendorong peserta didik  untuk berperilaku tidak jujur atau tidak sesuai dengan nilai-nilai moral.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, institusi pendidikan harus mengadopsi strategi pembelajaran yang efektif dan berbasis pada pembentukan karakter. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diimplementasikan:

1. Integrasi nilai-nilai karakter dalam kurikulum: Sekolah/madrasah harus mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam semua mata pelajaran. Setiap mata pelajaran harus memiliki elemen yang mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Misalnya, pelajaran bahasa dapat digunakan untuk mengajarkan empati dan rasa hormat melalui analisis literatur, sementara pelajaran sains dapat menekankan pentingnya kejujuran dalam penelitian.

2. Penggunaan teknologi secara bijak: Alih-alih melarang penggunaan media sosial, sekolah/madrasah harus mengajarkan peserta didik  bagaimana menggunakan teknologi dan media sosial secara bijak. Ini termasuk mengajarkan literasi digital, cara mengevaluasi informasi, dan etika dalam berinteraksi di dunia maya.

3. Program mentoring dan konseling: Program mentoring dan konseling dapat membantu peserta didik  mengatasi tekanan sosial dan masalah pribadi. Guru dan konselor dapat berperan sebagai mentor yang memberikan bimbingan dan dukungan dalam pengembangan karakter peserta didik.

4. Kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis karakter: Kegiatan ekstrakurikuler seperti klub debat, organisasi peserta didik, dan program sukarelawan dapat membantu peserta didik  mengembangkan keterampilan sosial dan nilai-nilai karakter. Kegiatan ini memberikan pengalaman praktis dalam bekerja sama, memimpin, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

5. Keteladanan dari guru dan staf sekolah/madrasah: Guru dan staf sekolah/madrasah harus menjadi teladan dalam menunjukkan karakter yang baik. Sikap dan perilaku mereka sehari-hari akan menjadi contoh bagi peserta didik. Keteladanan ini lebih efektif daripada sekadar memberikan ceramah tentang nilai-nilai moral.

6. Penghargaan dan pengakuan: Menghargai dan mengakui peserta didik yang menunjukkan karakter baik dapat menjadi motivasi bagi peserta didik lain. Penghargaan ini bisa berupa sertifikat, medali, atau penghargaan lain yang diberikan dalam acara sekolah.

Implementasi pembelajaran berbasis pembentukan karakter dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi peserta didik dan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak positif yang dapat diharapkan:

1. Peningkatan kesejahteraan peserta didik : Peserta didik yang memiliki karakter baik cenderung lebih bahagia dan sejahtera. Mereka memiliki keterampilan untuk mengatasi stres, menjaga hubungan yang sehat, dan memiliki tujuan hidup yang jelas.

2. Prestasi akademik yang lebih baik: Penelitian menunjukkan bahwa peserta didik  dengan karakter baik juga cenderung berprestasi lebih baik secara akademis. Nilai-nilai seperti disiplin, ketekunan, dan tanggung jawab membantu mereka belajar dengan lebih efektif dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.

3. Lingkungan sekolah/madrasah yang positif: Sekolah/madrasah yang menekankan pembentukan karakter sering kali memiliki lingkungan yang lebih positif dan inklusif. Peserta didik lebih cenderung bekerja sama, saling menghormati, dan menunjukkan perilaku positif.

4. Kesiapan untuk masa depan: Peserta didik yang telah mengembangkan karakter yang kuat lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Mereka memiliki keterampilan dan nilai-nilai yang diperlukan untuk beradaptasi dan berkembang.

5. Kontribusi positif bagi masyarakat: Individu dengan karakter yang baik cenderung menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Mereka lebih mungkin terlibat dalam kegiatan sosial, mematuhi hukum, dan bekerja untuk kebaikan bersama.

Di era media sosial yang penuh tantangan ini, sangat penting bagi institusi pendidikan untuk fokus pada pembelajaran berbasis pembentukan karakter. Pembentukan karakter yang kuat tidak hanya akan membantu peserta didik mencapai prestasi akademik yang lebih baik, tetapi juga menyiapkan mereka untuk menjadi individu yang sukses, bahagia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Mari kita bersama-sama menciptakan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga baik hati dan berbudi luhur.

*Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 13 Tasikmalaya



Statistik Visitor

CARI TULISAN


PENGUMUMAN TERBARU

Peluncuran Website Baru MTsN 13 Tasikmalaya: Menyambut Era Digitalisasi Pendidikan!

(30/04/2024) Selamat datang, seluruh warga MTsN 13 Tasikmalaya! Kami dengan bangga mengumumkan peluncuran resmi website baru sekolah kami yang bertujuan untuk ...

UBAH BAHASA


JADWAL KEGIATAN


Asesmen Sumatif Akhir Tahun (ASAT)

Tgl. 27/05/2024 | Pukul 12:00 am
s/d. 01/06/2024 | Pukul 12:00 am

Tempat: MTsN 13 Tasikmalaya

LOGIN FORM



Lupa Password? | Register »

POLLING SINGKAT

RANDOM ARTIKEL

BERITA LAINNYA

RADOM PAGE

GALERI PHOTO

Resepsi perpisahan MTsN 13 Tasikmalaya Workshop IKM 2024 Workshop IKM 2024 Hari Jadi KORPRI 2023

KONTAK KAMI